Guru Smart


Orang yang cerdas biasanya memiliki pemikiran yang luas. Sedangkan orang yang memiliki pemikiran yang luas, akan terbentuk menjadi pribadi yang cerdas. Karakter guru yang cerdas dan berpikiran luas adalah hal yang saling berhubungan. Guru yang cerdas biasanya akan haus untuk belajar. Ia perlu membuka pikirannya, agar ia bisa belajar dengan siapa saja. Begitu pula dengan guru yang berpikiran luas, ia akan mudah membuka hati untuk bisa belajar dengan siapa pun. Bagaimana cara melatih diri agar menjadi guru yang cerdas dan berpikiran luas. 
1. Tidak malu bertanya
Salah satu ciri anak yang cerdas adalah gemar bertanya. Begitu pula dengan sosok seorang guru. Guru yang baik akan gemar bertanya. Ia tidak malu bila memang ada sesuatu hal yang belum ia pahami. Orang yang banyak bertanya adalah orang yang menyadari akan kelemahan yang ada di dalam diri manusia, terlebih yang ada pada dirinya. Dengan bertanya dan mendapatkan jawaban, ia telah menyempurnakan diri menjadi orang yang lebih berpengetahuan. 
2. Memanfaatkan internet
Saat ini ada berbagai macam sumber yang bisa kita jadikan “sumber jawaban” saat kita tidak paham akan suatu hal. Misalnya saat kita tidak paham akan sesuatu kata, kita bisa mendapatkan jawabannya dari google.id, youtube.com, dan sumber yang berasal dari internet lainnya. Selain sumber dari buku, tentu saja seorang guru cerdas juga akan tetap tekun membaca buku agar pengetahuannya semakin luas. 
3. Memiliki komunitas
Seorang guru yang cerdas akan haus akan pengetahuan dan pengalaman. Selain dari sumber-sumber yang berupa benda mati, misalnya dari buku, internet, dan lainnya, guru yang cerdas dan berpikiran luas akan rindu untuk belajar dari orang lain. Biasanya orang-orang yang menjadi tempat belajar adalah orang yang memiliki satu misi dan visi. Sesama guru biasanya akan memiliki visi dan misi yang sama. Maka seorang guru biasanya akan rindu untuk berkomunitas dengan teman-teman sesama guru. Dengan memiliki komunitas, seorang guru akan memiliki kesempatan untuk mengajar dan belajar bersama. Komunitas yang biasanya diikuti oleh seorang guru adalah komunitas yang berupa lembaga sosial masyarakat. Ia juga gemar berelasi, sehingga membuka kesempatan baginya untuk mengembangkan bakat, karir, dan segala potensinya agar lebih bisa bertumbuh dan bermanfaat bagi banyak orang, dan tentunya akan menunjang peningkatan pendapatannya.
4. Bermain permainan yang edukatif
Seorang guru yang cerdas dan berpikiran luas, tidak akan menjadikan permainan sebagai suatu penghambat untuknya bisa belajar. Ia justru akan memilih permainan yang edukatif, dan bisa mengasah otaknya. Ia paham akan pentingnya menggunakan waktu secara efektif. Secara naluri setiap orang butuh hiburan. Namun seorang guru yang berpikiran luas dan cerdas biasanya akan lebih menggemari permainan yang edukatif, sehingga dengan bermain ia akan mendapatkan hiburan dan pengetahuan yang baru.  Tidak hanya dalam hal permainan, guru yang cerdas biasanya akan lebih menyukai buku-buku yang edukatif dan mengakses bacaan di internet yang memiliki muatan edukatif.
5. Keluar dari zona nyaman
Guru yang berada di dalam zona nyaman biasanya adalah guru yang merasa cukup dengan bayaran yang mereka terima. Mereka juga merasa bahwa statusnya  sebagai guru adalah sesuatu yang layak disombongkan. Guru yang berada di zona nyaman akan sulit mendapatkan nasihat atau masukan dari orang lain. Sedangkan guru yang berada di luar zona nyaman, akan selalu haus untuk terus belajar dan berusaha untuk mendapatkan teman, komunitas, dan pengalaman yang baru.
6. Tidak haus pujian dan penghargaan
Guru yang gaul dan inovatif tidak akan mudah luluh saat ia akan mendapatkan pujian atau penghargaan. Meskipun hasil pekerjaannya tidak mendapatkan pujian, ia tetap percaya bahwa apa yang telah dilakukannya akan bermanfaat bagi masa depannya. Kegagalan yang pernah dialami atau pun kekurangan yang ia miliki malah bisa menjadi pemacu baginya untuk lebih tekun belajar.
7. Mampu menciptakan produk baru
Menjalani profesi sebagai guru akan mendapatkan kesempatan untuk banyak belajar. Saking banyaknya ilmu yang ia miliki, ia memiliki banyak ide untuk membuat aneka produk baru. Produk baru bisa berupa alat peraga, lagu, dongeng, dan lainnya. Pada awalnya, produk yang ia buat adalah sebagai media mengajar, namun lama kelamaan produk yang ia hasilkan bisa menjadi salah satu sumber pendapatannya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADMINISTRASI OSIS SMAN I PARONGPONG

belajar dari kepompong